1/20/2017 03:38:00 PM
0


Tugas 4
ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI)

A.                      Sejarah AI
Tahun 1950-an Alan Turung, seorang pionir AI dan ahli matematika Inggris melakukan percobaan. Turing yaitu sebuah komputer melalui terminalnya ditempatkan pada jarak jauh. Di ujung yang jauh dan terminal dengan software AI dan diujung lain ada sebuah terminal dengan seorang operator. Operator tersebut tidak mengetahui jika di ujung terminal lain dipasang software AI. Mereka berkomunikasi dimana terminal diunung memberikan respon terhadap serangkaian pertanyaan yang diajukan oleh operator. Dan operator tersebut mengira bahwa ia sedang berkomunikasi dengan operator lainnya yang berada pada terminal lain. Turing beranggapan bahwa jika mesin dapat membuat seseorang percaya bahwa dirinya mampu berkomunikasi dengan orang lain, maka dapat dikatakan bahwa mesin tersebut cerdas (seperti layaknya manusia)

B.                       AI dan Kognisi Manusia (Mesin Berfikir)
Manusia dibekali kecerdasan yang luar biasa. Pada usia 3 tahun, dia sudah mampu mengenali berbagai macam benda walaupun hanya terlihat sebagian. Ketika melihat sebagian ekor cicak, maka dia akan dengan mudah mengenali bahwa hewan tersebut adalah cicak yang sedang bersembunyi dibalik bingkai lukisan. Pada usia dewasa, kecerdasannya terus berkembang dengan pesat, mulai dari kecerdasan kognitif, emosional dan spiritual. Sampai saat ini belum ada satu mesinpun yang mampu menyamai kecerdasan manusia secara keseluruhan. Selama bertahun-tahun, para ilmuwan berusaha mempelajari kecerdasan manusia. Dari pemikiran para ilmuwan tersebut, maka lahirlah AI sebagai cabang ilmu yang berusaha memahami kecerdasan manusia. Dukungan perkembangan teknologi, baik hardware maupun software yang sangat beragam. Hingga saat ini AI telah menghasilkan banyak piranti cerdas yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Hingga saat ini pula AI terus dipelajari dan dikembangkan secara meluas maupun mendalam.

C.                       AI dan Sistem Pakar (ELIZA, Parry, Net Talk
a)      ELIZA
Eliza adalah salah Sistem Pakar yang dikembangkan pada tahun 1966. Ini adalah program computer terapis yang dibuat oleh Joseph Weizenbaum di MIT. Pengguna berkomunikasi dengannya sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang terapis.
b)      Parry
Parry adalah Sistem Pakar yang dikembangkan di Stanford University oleh seorang psikiater, Kenneth Colby, Hilf, Webber dan Kreamer pada tahun 1972 yang mensimulasikan seorang paranoid sebagai subjek karena beberapa teori menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoid memang ada, perbedaan respon psikotis dan respon normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan antara respon simulasi computer dan respon manusia.
c)      NET Talk
d)     NETTalk merupakan suatu sistem yang dikembangkan oleh Terrence Sejnowski dan Charles Rosenberg (1987) yang melakukan konversi teks bahasa Inggris menjadi suara bicara manusia. Pembuatan NETTalk dimaksudkan untuk membangun model sederhana yang dapat menjelaskan kompleksitas tugas dari tingkat kognisi manusia.
e)      Sistem ini bisa belajar membaca dengan bunyi keras. Stimulinya berupa rangkaian huruf tercetak, yang tersusun 26 abjad ditambah spasi. Responnya berupa bunyi yang menyerupai penuturan, terbentuk dari 55 fonem (bunyi ucapan) yang ada pada Abjad Fonetik Internasional. Pembuatan NETTalk dimaksudkan untuk membangun model sederhana yang dapat menjelaskan kompleksitas tugas dari tingkat kognisi manusia.D. Penggunaan AI sebagai expert system yang dapat digunakan untuk mendukung system pengambilan.

D.                      Keputusan (Diagnosa)
Dapat diketahui bahwa AI adalah sistem untuk mengetahui dan memodelkan proses- proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia. Serta  sistem pakar (expert system) merupakan suatu sistem yang menggunakan pengetahuan manusia dalam komputer untuk memecahkan masalah yang biasanya dikerjakan oleh seorang pakar. Dari kedua pengertian tersebut dapat di kaitkan bahwa AI adalah suatu proses untuk menirukan manusia yang dikerjakan oleh pakar.

Contoh kasus :
Untuk meringankan tugas manusia dapat kita lihat pada robot atau mesin yang dikendalikan oleh komputer tetapi masih dapat bernalar, seperti memutuskan sebuah tindakan dapat di lihat pada robot-robot asal jepang yang dapat memainkan biola, melayani kostumer restoran dan membersihkan meja, robot anjing dan kucing yang beraktivitas sesuai dengan program yang ia miliki berdasarkan apa yang ia tangkap dari lingkungannya atau sentuhan yang ia rasakan, ada pula robot penjinak bom, sosialita dan penari, serta mesin-mesin dan robot-robot produksi. Pemikiran tersebut dituangkan oleh beberapa pembuat film, dimana pada film-film tersebut robot telah memiliki dan mengembangkan kecerdasannya sendiri, sehingga ingin disetarakan bahkan dianggap lebih tinggi ketimbang manusia. Beberapa film tersebut adalah transformer, astroboy, terminator dan lain-lain.

Beberapa film tersebut merupakan film hollywood, Amerika. Film tersebut menceritakan mesin yang ingin merdeka, bahkan berposisi dalam tingkatan kasta diatas manusia, mesin dan komputer dalam film ini memiliki hasrat atau keinginan untuk mendapatkan kepuasan, dengan kata lain robot-robot dalam film-film tersebut memiliki emosi dan sifat layaknya manusia. Namun sampai saat ini belum ada robot ciptaan manusia yang bisa berpikir layaknya manusia, karena robot atau kecerdasan buatan dibuat sesuai atau berdasarkan sistem yang telah dibuat oleh manusia sehingga robot hanya bisa berpikir atau melakukan sesuatu sesuai dengan input data yang telah di masukkan. Oleh sebab itu, kisah robot pada film-film diatas hanya fiktif belaka yang dibuat berdasarkan pemikiran penulis atau pembuat ceritanya. Di dunia seperti ini tidak ada robot yang seperti pada film tersebut yang bisa berpikir layaknya manusia.

Sumber :
Carr, Nicholas. 2010. The Shallows. Jakarta: Mizan
Kusrini. (2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi. Yogyakarta: Andi Offset.
McLeod, R., & Schell, G. P. (2007). Sistem informasi manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Rich, E. & K. Knight. (1991). Atrificial intelligence. New York: McGraw-Hill.
Solso R.L, Machlin O.H & Machlin M.K. (2007). Psikologi Kognitif, Terjemahan : Rahardanto M. & Batuadji K. Jakarta : Erlangga.


Next
This is the most recent post.
Posting Lama

0 komentar:

Posting Komentar

Koment dengan user Annonymous tidak akan saya balas , Terima kasih atas perhatiannya..