3/24/2016 08:59:00 PM
0


Contoh Kasus : Phobia Sosial

Doni adalah murid salah satu sekolah dasar di Semarang, ia memiliki masalah ketidakmampuan menjalin hubunga sosial yang baik dengan teman sebayanya dikarenakan terlalu banyak bermain game online. Semakin berjalannya waktu dan ketidakmampuan Doni untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, masalah Doni ini menjadi meluas. Tidak hanya dengan teman-teman sebayanya tetapi juga dengan guru-guru pengajar.

Yang menjadi perhatian adalah ketika Doni berbicara dengan orang lain. Tidak terfokus dengan lawan bicara, hanya tersenyum-senyum sambil menggerakkan kepalanya dengan hitungan patah-patah seperti boneka kayu yang kaku dan pandangan kosong lurus ke depan. Hitungan fokus untuk menatap lawan bicara hanya kurang dari 6 detik dan fokus pada topik pembicaraan hanya kurang dari 9 detik. Pola seperti ini, terulang terus menerus ketika Doni dihadapkan pada situasi yang mengharuskan dia untuk berkomunikasi dengan dua orang atau lebih.

Pola yang terulang terus-menerus setiap kali berbicara dengan Doni,membuat teman-teman sekelasnya menjauhi Doni. Bahkan ada seorang guru yang membentak Doni dengan menggunakan kata “gendheng dan autis.”

Masalah baru muncul. Doni tidak hadir di sekolah sampai hampir 1 minggu. Menurut pengakuan ibunya, setiap disuruh berangkat ke sekolah, badan Doni mendadak panas dan kakinya dingin yang disertai dengan diare. Empat surat izin tidak masuk karena sakit dari orang tua Doni, terdapat diatas meja kerja guru. Tiga kali diperiksakan ke dokter oleh orang tuanya, tidak diketahui adanya penyakit berbahaya. Menurut analisa dokter, sakitnya Doni dikarenakan Doni mengalami stres berat dan ketakutan akan sesuatu. Kepada ibunya, Doni bercerita kalau dia takut berhadapan dengan guru yang mengatakan dia gendheng dan autis. Sehingga membuat dia takut berangkat ke sekolah.

Gejala yang dialami oleh Doni, menunjukkan bahwa Doni terserang Phobia Sekolah. Menurut Jacinta F. Rini, phobia sekolah adalah bentuk kecemasan yang tinggi terhadap sekolah yang biasanya disertai dengan berbagai keluhan yang tidak pernah muncul atau pun hilang ketika “masa keberangkatan” sudah lewat atau pada hari Minggu atau hari libur. Phobia sekolah dapat sewaktu-waktu dialami oleh setiap anak hingga usianya 14-15 tahun, saat dirinya mulai bersekolah di sekolah baru atau menghadapi lingkungan baru atau pun ketika ia menghadapi suatu pengalaman Doni yang tidak menyenangkan di sekolah.



Pendekatan Psikoanalisis :
Sigmund Freud mengatakan bahwa gangguan ansietas (salah satunya gangguan fobia) sebagai akibat konflik yang berasal dari kejadian-kejadian pada fase perkembangan psikoseksual yang tidak terselesaikan dengan baik; pada pasien fobia mekanisme pertahanan ego yang dipakai adalah displacement (memindahkan situasi yang tidak bisa diterima ke situasi yang lebih bisa diterima). Beberapa penelitian melaporkan hubungan dengan kebiasaan menghalang-halangi anak pada masa kecilnya.

Freud pertama kali membahas rumusan teoritis terbentuknya fobia pada kasusnya yang terkenal, “Little Hans”, bercerita tentang seorang anak laki-laki usia 5 tahun yang takut terhadap kuda.1 Hans pernah melihat seekor kuda jatuh dan kemudian berkembang satu ketakutan bahwa kuda akan jatuh dan menggigitnya. Freud dapat menunjukkan bahwa kuda tidak ada hubungannya dengan ketakutan Hans yang sebenarnya, tetapi sebagai simbol menggantikan ayahnya yang ditakutinya secara tidak sadar. Gigitan kuda menjadi simbol (secara tidak sadar) ancaman kastrasi oleh ayahnya. Ketakutan terhadap si ayah telah direpresi dan diganti ke objek lain. Freud percaya bahwa baik dorongan seksual atau agresif, atau gabungan keduanya bersamaan, menjadikan adanya kekuatan bertahan dalam melawan dorongan tersebut.

Prinsip teori psikoanalitik adalah ide / pikiran yang merupakan sumber asli ketakutan telah digantikan (replaced) menjadi fobia objek lain yang memunculkan (represent) sumber aslinya secara simbolik; melalui represi dan displacement, sumber asli ketakutan tersebut tidak diketahui oleh individu.1,2.

0 komentar:

Posting Komentar

Koment dengan user Annonymous tidak akan saya balas , Terima kasih atas perhatiannya..